Wednesday, April 1, 2009

ANTARA TOWER OF HILL DAN TAJ MAHAL - Rosani Hiplee



Di Tebingan Kuching ini,
aku tersenyum senang
apabila memandang ke Kubu margherita
yang senyap-senyap
telah menghimpun dua warisan dunia
din tubir Sungai Sarawak.

Di ruang khayal,
air sungai Thames liar dalam angin dingin
lalu gerak resahmu mula berbicara.
Tower of Hill nun di pinggir kali
adalah penjara lama
penyimpan khazanah misteri
di balik senjata dan busana perang
yang kaku disemayamkan sejarah.
Nun di halaman sana,
segala jerit insan luka
telah berkubur di pancungan bisu,
Manakala pekik keadilan
telah berderai di bibir meriam.
Di jendela usang penjara itu
bagai ada puluhan mata
mengintai penuh erti,
Dan sesekali jua
aku bagaikan terklibat imbasan
sateria ulung berbaju besi
mendabik dada penuih keangkuhan
di atas pelana kuda yang gagah bertubuh pejal.

Ssejenak beralih ingatan ke Sungai Jamuna
lalu terbayang pusara Mumtaz
yang menjadi lambang keagungan cinta dunia
Namun di sebalik kesenyapan Taj Mahal
bagai terdengar lagu rindu
merawan sukma,
tatkala diri lalai dibelai
lagenda cinta Syah Jehan
yang sepi dalam kesetiaan paling luhur.

Sesungguhnya
Sir Charles Brookes juga mengagumi
nilai kasih Ranee Margaret
lalu dilestarinya kecintaan mereka
di penjara tua penyimpan misteri berdarah
anak pribumi.

Di Tebingan Kuching in i
aku pun tersenyum bangga
mengenang kecilpadian bumi kenyalang
di tengah keagungan dunia mendonan.



Rosani Hiplee


No comments:

Post a Comment